This story of knowledge assignment and my life

Sabtu, 25 Oktober 2014

KONFLIK ORGANISASI



       I.            Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih, dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik yang dapat terkontrol akan menghasilkan integrasi yang baik, namun sebaliknya integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan suatu konflik.
Konflik menurut Robbin
konflik organisasi menurut Robbins (1996) adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh terhadap pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.

Pandangan ini dibagi menjadi 3 bagian menurut Robbin yaitu :

1.      Pandangan tradisional
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif, merugikan, dan harus dihindari. Konflik ini suatu hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan diantara orang-orang dan kegagalan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi para karyawan tersebut.

2.      Pandangan kepada hubungan manusia.
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai sesuatu peristiwa yang wajar terjadi didalam suatu kelompok atau organisasi. Konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari karena didalam kelompok atau organisasi pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat.
3.      Pandangan interaksionis.
Pandangan ini menyatakan bahwa mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya suatu konflik. Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai dan serasi cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif dan tidak inovatif. Oleh karena itu, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan sehingga tiap anggota di dalam kelompok tersebut tetap semangat dan kreatif.

    II.            Jenis – jenis Konflik
1.      Konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang (person-role conflict)
2.      Konflik antar peranan (inter-role conflict)
3.      Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intesender conflict)
4.      Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang bertentangan (intrasender conflict)

Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi, yaitu meliputi :

1.      Konflik dalam diri individu
Terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya. Bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.

2.      Konflik antar individu dalam organisasi yang sama
Hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan–perbedaan kepribadian.Konflik ini berasal dari adanya konflik antar peranan ( seperti antara manajer dan bawahan ).

3.      Konflik antar individu dan kelompok
Berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh, seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma – norma kelompok.



4.      Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
Terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok atau antar organisasi.

5.      Konflik antar organisasi
Timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga–harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien.

Sumber terjadi nya konflik :
1.      Gaya-gaya individual.
2.      Kemandirian organisasional.
3.      Perbedaan nilai-nilai atau persepsi.
4.      Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan,
5.      Kebutuhan untuk membagi sumber daya yang terbatas.
6.      Perbedaan pola interaksi yang satu dengan yang lainnya.

Hasil atau Akibat dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :

1.      meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
2.      keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
3.      perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
4.      kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
5.      dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.

 III.            Strategi untuk penyelesaian konflik

1. Introspeksi diri

2. Mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat

3. Identifikasi sumber konflik



Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan konflik :

1.      Berkompetisi
Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di atas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi menang – kalah (win-lose solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.

2.      Menghindari konflik
Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah menunda konflik yang terjadi. Situasi menang kalah terjadi lagi disini. Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali, ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut.

3.      Akomodasi
Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut.

Pertimbangan antara kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi hal yang utama di sini yaitu :

4.      Kompromi
Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama. Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution).

5.      Berkolaborasi
Menciptakan situasi menang-menang dengan saling bekerja sama. Pilihan tindakan ada pada diri kita sendiri dengan konsekuensi dari masing-masing tindakan. Jika terjadi konflik pada lingkungan kerja, kepentingan dan hubungan antar pribadi menjadai hal yang harus kita pertimbangkan.

ANALISA

Merupakan suatu hal yang wajar apabila ada konflik yang terjadi dalam organisasi. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya konflik di dalam suatu organisasi yang berdiri. Faktor – faktor tersebut yang haruslah dihindari dari masing – masing individu maupun kelompok yang tergabung dalam organisasi tersebut. Masalah konflik tersebut tidak seharusnya menjadi pusat pemikiran yang utama, akan tetapi yang seharusnya menjadi pemikiran utama yaitu cara penyelesaian konflik itu sendiri yang juga dapat diselesaikan dalam berbagai macam cara.

Daftar Pustaka

Miftah Thoha. Kepemimpinan dalam Manajemen. PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993.
Munandar AS. Manajemen Konflik dalam Organisasi , Pengendalian Konflik dalam Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta, 1987

Jumat, 03 Oktober 2014

ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN



  1. PENGERTIAN ORGANISASI
           Organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang berkerjasama secara tertentu untuk bersama – sama mencapai tujuan tertentu.
organisasi sebagai proses adalah memperhatikan interaksi atau kerja sama antar anggota dalam organisasi dan proses dibagi menjadi 2 bagian yaitu proses formal dan proses informal. Proses formal adalah organisasi pola hubungan yang ditetapkan secara resmi oleh top manajemen. Proses informal mempunyai 3 peranan yaitu :
  1. Untuk sarana komunikasi
  2. Untuk mengatur kerjasama
  3. Untuk memelihara kebebasan dalam bertindak.
Berikut pengertian organisasi menurut para ahli :
  • Organisasi menurut Stoner, bahwa Organisasi adalah suatu pola hubungan – hubungan yang melalui mana orang – orang dibawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  • Organisasi menurut James D. Mooney (1974), mengemukakan bahwa Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Organisasi menurut Chester I. Bernard, berpendapat bahwa Organisasi adalah merupakan suatu system aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Organisasi menurut Stephen P. Robbins, menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) social yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasi
  •  Organisasi menurut Kotter (Robbins, 2003:40), Kepemimpinan pada dasarnya kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok kea rah tercapainya tujuan.
  • Organisasi menurut Joseph C Rost (Safaria, 2005:3), Kepemimpinan adalah sebuah hubungan saling mempengaruhi diantara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersama.


Pengertiam Organisasi dalam Perusahaan :

Ø  Organisasi perusahaan adalah suatu proses yang menjadi tempat orang-orang berinteraksi untuk mencapai tujuan perusahaan.

Ø  Organisasi perusahaan adalah suatu rangka dasar yang menjadi tempat orang-orang melangsungkan kegiatannya untuk menerima, menyimpan, mengolah, dan menyajikan informasi.

Ø  Organisasi perusahaan mencalup susunan staf dan alokasi tugas dan tanggung jawab dalammengolah data, memasok informasi untuk pembuatan keputusan.

Proses Pengorganisasian Perusahaan

Dalam perusahaan, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerjaorganisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi perusahaann karenatanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi,artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuatuntuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.


Tujuan Perusahaan

Suatu perusahaan atau organisasi yang baik dan bertanggungjawab serta ingin memelihara kesinambungan bisnis dalam jangka panjang, harus sudah memikirkan kepeduliannya pada saat awal pendirian perusahaan, yaitu dengan cara menetapkan visi, misi dan tujuan perusahaan. Dalam perkembangannya, budaya organisasi dan perubahan global akan mempengaruhi tiga hal tersebut: Visi merupakan suatu pernyataan ringkas tentang cita-cita organisasi yang berisikan arahan yang jelas dan apa yang akan diperbuat oleh perusahaan di masa yang akan datang. Untuk mengujudkan visi tersebut maka perusahaan melakukan pengembangan misi yang akan dijalani dalam tiap aktivitas; Misi merupakan penetapan tujuan dan sasaran perusahaan yang mencakup kegiatan jangka panjang tertentu dan jangka pendek yang akan dilakukan, dalam upaya mencapai visi yang telah ditetapkan; Tujuan perusahan adalah mencapai keuntungan maksimum.


2.      BENTUK-BENTUK ORGANISASI
Terdapat 3 bentuk utama dalam organisasi bisnis yaitu :
1. Perusahan Perseorangan (sole proprietorship)
2. Perusahaan Patungan atau firma (partnership)
3. Perseroan Terbatas (PT)


i.            Perusahaan Perseorangan
Usaha Pribadi adalah bentuk bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh hanya satu orang dan mengambil segala keputusan dan bertanggungjawab secara pribadi atas segala hal yang dilakukan oleh perusahaan.

Kelebihan perusahaan Perseorangan
a. Mudah dibentuk, murah biaya pembentukannya dan di banyak negara tidak memerlukan izin pembentukan dari pemerintah
b.      Keuntungan hanya dinikmati oleh satu orang yaitu pendiri usaha tersebut.
c.  Pembuatan keputusan dan pengendalian hanya dilakukan oleh satu orang sehingga orang tersebut benar-benar mengetahui bisnis yang dijalankannya.
d.      Fleksibel dalam arti manajemen dapat dengan mudah beraksi terhadap keputusan harian dengan mudah.
e.    Relatif tidak ada kontrol dari pemerintah sehingga pajak yang harus dibayarkan adalah pajak pribadi bukan pajak usaha.
Kekurangan Perusahaan Perseorangan
a.     Tanggung jawab utang tidak terbatas, artinya apabila terjadi kewajiban pembayaran maka kewajiban itu harus dipenuhi dengan menyerahkan seluruh harta perusahaan dan harta pribadi miliknya.
b.  Jarang ada yang bertahan lama, dimana hal ini dapat saja disebabkan oleh meninggalnya pendiri atau pemilik dari perusahaan tersebut.
c.       Relatif sulit untuk memperoleh pinjaman jangka panjang dengan bunga yang rendah.
d.    Relatif bergantung hanya pada pola pikir satu orang saja apabila orang ini tidak berpengalaman dalam bisnis maka resiko kegagalan akan sangat besar.
ii.            Perusahaan Persekutuan
Persekutuan (firma dan komanditer) merupakan bentuk organisasi bisnis di mana dua orang atau lebih bertindak sebagai pemilik dari perusahaan sehingga tanggungjawab dan hak yang ada akan ditanggung oleh mereka. Firam adalah perseroan yang didirikan untuk menjalankan sutau perusahaan di bawah satu nama bersama dimana peserta-pesertanya langsung dan sendiri-sendiri bertanggungjawab sepenuhnya kepada pihak ketiga. Sedangkan persekutuan Komanditer (CV) adalah perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk oleh satu orang atau lebih sebagai pihak yang bertanggungjawab renteng (solider) dan satu orang atau lebih sebagai pihak lain yang mempercayakan uangnya (Lupiyoadi R dan Wacik,1998)

Kelebihan-kelebihan Perusahaan Persekutuan
a. Modal tersedia banyak
b. Meningkatkan kepercayaan kreditor
c. Keahlian dan ketrampilan bertambah
d. Adanya kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang


Kekurangan-kekurangan Persekutuan
a. tanggung jawab tidak terbatas
b. Umur yang terbatas
c. Lemahnya penegendalian


iii.            Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas secara hukum dianggap sebagai suatu badan hukum, terpisah dari individu-individu yang memilikinya. PT didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi atas saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang serta peraturan pelaksanaannya. Perusahaan mengumpulkan dana yang diperlukannya denganjalan menjual saham kepada masyarakat dan para pemegang saham tersebut menjadi pemilik perusahaan itu. Jika perusahaan mendapatkan keuntungan maka perusahaan akan membayarkannya atas saham yang dibelinya (deviden). Namun keuntyungan yang tidak dibagikan juga merupakan kepunyaan para pemilik, tetapi biasanya keuntungan tersebut ditanamkan kembali kedalam kegiatan perusahaan, sebaliknya jika perusahaan dibubarkan maka para pemegang saham membagi-bagi setiap aktiva yang tersisa setelah semua hutang dibayar.

Kebaikan bentuk PT
a.       Adanya tanggunjawab atas utang yang terbatas, dimana tanggungjawab utang yang harus dibayar hanya sebatas jumlah saham yang dimilikinya.
b.      Adanya kemungkinan untuk memperjualbelikan saham yang dimilikinya.
c.       Umumnya memiliki jangkawaktu operasi yang tidak terbatas
d.    Relatif lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dengan nilai nominal yang besar untuk jangka waktu panjang dan tingkat bunga rendah.
e.  Adanya kemungkinan untuk alih teknologi dan ilmu dimana pemegang saham dapat dengan mudah menyewa tenaga manajemen profesional untuk menjalanakan perusahaan yang ada.

Kekurangan bentuk PT
a.    Keterbatasan dalam jenis bidang usaha yang akan dijalankan karena bidang usaha ditentukan oleh ijin yang dikeluarkan serta peraturan-peraturan yang berlaku
b.     Adanya perbedaaan kepentingan di dalam menjalankan PT, pemilik saham minoritas dikalahkan dengan mayoritas
c.       Adanya kewajiban membuat laporan kepada berbagai pihak
d.      Biaya pendirian yang tidak sedikit
e.      Adanya sisitem pajak yang menyebabkan seorang pemegang saham membayar pajak ganda yaitu pajak atas PT itu sendiri, deviden yang diterima serta pajak individu.


Garis kekuasaan dalam Perseroan Terbatas ialah :
a.       Shareholder (Pemegang Saham)
Pemegang saham merupakan kekuasaan tertinggi dalam perseroan, dalam pertemuan mereka , pemegang saham memilih direktur untuk mengelola perusahaan, memilih akuntan public untuk mengaudit keuangan.
b.      Dewan Direktur (Board of Directors)
Merupakan perwakilan dari pemegang saham, mempunyai kekuasaan untuk memutuskan suatu keputusan manajemen seperti keputusan untuk membangun pabrik baru dsbnya.
c.       manager (managers)
Chief Executive Officers (CEO) atau managing Directors dari perusahaan ditunjuk oleh board of director dan bertanggungjawab melaksanakan kebijakan dari board of directors.

Nilai-nilai Penting Organisasi Perusahaan
·         Integritas :Menjalankan tugas dan pekerjaan dengan selalu memegang teguhkode etik dan prinsip moral 
·    Inovasi : Memiliki pemikiran yang bersifat terobosan atau alternatif pemecahan masalah yang kreatif dengan meperhatikan aturan dan norma yang berlaku
·      Profesionalisme : Memiliki kompetensi di bidang profesi dan menjalankan tugas dan pekerjaaan sesuai dengan kompetensi, kewewenangan serta norma-norma profesi, etika, dan sosial 
·   Teamwork : Memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan orang atau pihak lainnnya, serta membangun network untuk menunjsng dan menjalankan tugas atau pekerjaanya masing masing 
3.      Arti Penting Organisasi Perusahaan

Dari definisinya, organisasi merupakan wadah bagi sekelompok individu untuk berinteraksi dalam wewenang tertentu. Manusia sebagai makhluk sosial tak urung untuk menciptakan kelompok-kelompok yang mengusung pada pengorganisasian demi mencapai tujuan tertentu. Dengan mempelajari teori organisasi umum, seseorang akan lebih memahami bagaimana ia harus menempatkan diri ketika berkecimpung dalam suatu ikatan organisasi. Karena di dalam organisasi tersebut terdapat beberapa aspek pendukung guna memenuhi tujuan bersama sekumpulan orang yang terikat di dalamnya. Dengan kata lain, teori organisasi umum membimbing sekumpulan orang dalam suatu organisasi untuk berpendapat, menciptakan visi, misi, sistem, dan program, juga untuk menganalisa dan mengevaluasinya kembali demi keberhasilan pencapaian tujuan dibentuknya organisasi tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Penerbit : Suharsono, Universitas Atma Jaya, 2012, Jakarta
Penyunting : Martin Renwarin
Jl. Jenderal Sudirman Kav.51
Jakarta 12930 Indonesia