This story of knowledge assignment and my life

Rabu, 30 September 2015

Contoh Teknologi Interface

Pengertian antarmuka ( interface) adalah salah satu layanan yang disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan sistem operasi. Antarmuka (interface) adalah komponen sistem operasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna. Berikut contoh Teknologi Interface yang saya ambil :

Focus Pocus

http://neurogadget.com/wp-content/uploads/2012/06/OpenVibe2.jpg 
  
Focus Pocus adalah sebuah game yang dirilis pada bulan Oktober 2011 oleh Solusi NeuroCog Australia, dan Amerika otak-komputer produsen antarmuka NeuroSky. Game ini telah dirancang dari penelitian yang bertujuan untuk membantu anak-anak berusia 7-13 berjuang dengan kesulitan belajar. Struktur unik Focus Pocus bertujuan untuk meningkatkan memori anak-anak, kontrol impuls, dan kemampuan untuk berkonsentrasi pada tugas yang diberikan. Untuk mencapai tujuan ini Focus Pocus menggunakan NeuroSky MindWave, headset nirkabel yang merekam gelombang otak anak dengan cara benar-benar aman, dan mengintegrasikan data yang tercatat ke dalam game-play.

Komentar Saya :
Menurut saya sangat bagus game yang dirilis ini. Selain sebagai sarana hiburan untuk anak-anak tapi juga bisa sebagai sarana meningkatkan memori anak, melatih anak menjadi lebih fokus berkonsentrasi dan mengontrol impuls sehingga bisa melewati kesuliatan dalam belajar. Alat permainan game ini juga sudah sangat modern dan canggih sehingga membuat anak tidak ketinggalan zaman dalam ilmu teknologi masa kini.

Sumber :
http://neurogadget.com/2012/02/22/a-wizard-in-training-focus-pocus-hands-on-review/3572
http://heranapit.blogspot.co.id/2010/10/teknologi-yang-terkait-antar-muka.html

Minggu, 21 Juni 2015

Tulisan Pengalaman Seminar



      Ini adalah Sertifikat pertama saya mengikuti seminar di kampus saya Universitas Gunadarma. Dalam mengambil sertifikat ini saya harus mengikuti seminar yang dilaksanakan oleh BEM Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi (FIKTI) pada tanggal 8 januari 2015 kemarin. Seminar ini berjudul tentang "Menumbuhkan Kreativitas Genarasi Muda Dalam Mengelola Lingkungan Hidup", dalam seminar ini saya diajarkan dan diberitahu oleh motivator untuk lebih mengenal dengan alam dan juga ikut menjaga kelestrarian alam yang berada disekitar kita. Karena banyak sekali Genarasi Muda sekarang yang hanya mencintai dan menikmati keindahan alam disekitar kita saja tetapi tidak ikut serta menjaga dan memelihara kelestarian dan ke asrian alam disekitar kita.

     Dalam seminar yang saya ikuti ini saya diajarkan untuk bisa Mengelola Lingkungan Hidup disekitar. Saya diajarkan untuk bisa memanfaatkan alam dan lingkungan disekitar agar bisa bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dan juga bahkan agar bisa menghasilkan uang untuk membantu perekonomian. Saya juga diajarkan untuk kreativ dalam menggunakan dan memanfaatkan alam agar bisa menjadi lahan bisnis yang dapat menguntungkan untuk saya sendiri dan juga tentunya menguntungkan orang banyak disekitar lingkungan hidup kita.

      Saya senang sekali bisa mengikuti Seminar dikampus Universitas Gunadarma yang saya tempati sendiri. Selain untuk memenuhi persyaratan untuk sidang disemester akhir nanti, mengikuti Seminar juga dapat menambah ilmu dan pengalaman yang diberikan oleh motivator-motivator pembicara diacara seminar tersebut. Sekian cerita singkat pengalaman pertama saya mengikuti seminar dikampus sendiri Universitas Gunadarma. terimakasih :)

Senin, 27 April 2015

PERBEDAAN KEPEMIMPINAN

Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
  • Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
  • Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
  • Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

Tipe - Tipe Kepemimpinan

Situasi lingkungan bisnis yang secara dinamis terus berubah menuntut perusahaan untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Kegagalan dalam mengenal perubahan dan kecepatan beradaptasi dapat menyebabkan perusahaan tidak memiliki daya saing yang baik. Ada empat tipe kepemimpinan yang dapat digunakan untuk berbagai organisasi:

  • Directive : Salah satu tipe kepemimpinan tertua dan seringkali disebut juga dengan pendekatan otoriter. Dalam tipe ini, pemimpin akan menyuruh seseorang untuk melakukan sesuatu dan mengharapkan mereka untuk segera melakukannya.
  • Participative : Dalam tipe ini, pemimpin mencari input dari pihak lain dan mengajak orang-orang yang relevan dengan pembahasan untuk pengambilan keputusan
  • Laissez-faire : Mendorong inisiatif dari banyak pihak agar bersama-sama memikirkan bagaimana proses pengerjaan sampai menghasilkan outcome.
  • Adaptive : Gaya kepemimpinan yang mengalir dan menyesuaikan gaya sesuai dengan keadaan lingkungan dan individu yang berpartisipasi.

Teori Kepemimpinan

Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan kepemimpinan. Untuk berbagai usaha dan kegiatannya diperlukan upaya yang terencana dan sistematis dalam melatih dan mempersiapkan pemimpin baru. Oleh karena itu, banyak studi dan penelitian dilakukan orang untuk mempelajari masalah pemimpin dan kepemimpinan yang menghasilkan berbagai teori tentang kepemimpinan. Teori kepemimpinan merupakan penggeneralisasian suatu seri perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan pemimpin, sifat utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi kepemimpinan (Kartini Kartono, 1994: 27).
Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara lain : Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa. Sebab-sebab munculnya pemimpin Ada beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin, antara lain:
  1. Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin. Seseorang menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
  2. Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan. Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.
 
Tokoh Pemimpin yang akan saya bahas kali ini adalah Ir. Soekarno dengan Nelson Mandela. Beliau berdua adalah Presiden pertama sekaligus pemimpin yang memerdekakan negara yang meraka pimpin.

Profil Ir. Soekarno

Nama Lengkap : Soekarno
Profesi : Presiden
Agama : Islam
Tempat Lahir : Surabaya, Jawa Timur
Tanggal Lahir : Kamis, 6 Juni 1901

Warga Negara : Indonesia





Ir. Soekarno (lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945 - 1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah penggali Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.

PENDIDIKAN
  • Pendidikan sekolah dasar di Eerste Inlandse School, Mojokerto
  • Pendidikan sekolah dasar di Europeesche Lagere School (ELS), Mojokerto (1911)
  • Hoogere Burger School  (HBS) Mojokerto (1911-1915)
  • Technische Hoge School, Bandung (sekarang berganti nama menjadi Institut Teknologi Bandung) (1920) 
PENGHARGAAN
  • Gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam dan luar negeri antara lain dari Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin, Institut Agama Islam Negeri Jakarta, Columbia University (Amerika Serikat), Berlin University (Jerman), Lomonosov University (Rusia) dan Al-Azhar University (Mesir).
  • Penghargaan bintang kelas satu The Order of the Supreme Companions of OR Tambo yang diberikan dalam bentuk medali, pin, tongkat, dan lencana yang semuanya dilapisi emas dari Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki, atas jasa Soekarno dalam mengembangkan solidaritas internasional demi melawan penindasan oleh negara maju serta telah menjadi inspirasi bagi rakyat Afrika Selatan dalam melawan penjajahan dan membebaskan diri dari politik apartheid. Penyerahan penghargaan dilaksanakan di Kantor Kepresidenan Union Buildings di Pretoria (April 2005).

Profil Nelson Mandela

Nama Lengkap : Nelson Rolihlahla Mandela
Profesi : Presiden
Tempat Lahir : Mvezo
Tanggal Lahir : Kamis, 18 Juli 1918
Warga Negara : Afrika Selatan






Nelson Mandela adalah Presiden Afrika Selatan pada periode 1994-1999. Ia dikenal sebagai pejuang kemerdekaan melalui kegiatan anti-apartheid nya. Pada usia 16 tahun, Mandela bersekolah di Clarkebury Boarding Institute untuk mempelajari kebudayaan barat. Mandela menghabiskan masa kecilnya di Thembu. Ia memiliki nama kehormatan "Madiba" yang diberikan dari klannya. Pada tahun 1934, Mandela mengambil program B.A di Universitas Fort Hare dan mengambil ilmu hukum di University of The Witswatersrand. Karena ia menentang kebijakan universitas, akhirnya Mandela diminta keluar dari universitas Fort Hare yang kemudian melanjutkan studinya di Universitas South Africa.
Mantan presiden Afrika selatan ini menikah sebanyak tiga kali. Dua pernikahan pertamanya berakhir dengan perceraian. Kemudian pada usia 80 Mandela bertemu dan menikah dengan seorang wanita yang juga mantan presiden Mozambik, Samora Machel.
Sebagai aktivis, Mandela tidak terlepas dari berbagaimacam kasus yang membuatnya harus hidup ditahanan. Pada tanggal 5 agustus 1962 mandela ditangkap, hakim memvonis 5 tahun penjara untuk Mandela, sedang beberapa kelompok aktivis dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Tidak sampai di situ, mandela kembali merasakan jeruji pada februari 1985 karena menolak pembebasan bersyarat dan menghentikan perjuangan bersenjata dan bebas pada tahun 1990.
PENDIDIKAN
  • Clarkebury Boarding Institute mempelajari kebudayaan barat
  • B.A, Fort Hare University,1934
  • University of South Africa
  • Ilmu Hukum, University of The Witswatersrand
KARIR
  • Aktivis Anti-Partheid, 1942
  • Presiden Afrika Selatan, 1994-1999
PENGHARGAAN
  • Hadiah Nobel Perdamaian, 1993

Persamaan dan Perbedaan Soekarno dengan Nelson Mandela

Sukarno dan Mandela hidup di waktu yang berbeda. Walaupun mereka pernah bertemu saat Konferensi Asia Afrika di Bandung, tapi mereka belum begitu mengenal satu sama lain. Adalah Mandela yang mengagumi Sukarno atas pidatonya di KAA. Sukarno secara tidak langsung membakar semangat Mandela dalam memperjuangkan hak Negaranya untuk merdeka dari jajahan Britania. Sukarno belum pernah menyampaikan kesannya terhadap Mandela, namun Sukarno pasti akan terkesan dengan Mandela seperti dia terkesan pada Mao Zedong dan Ho Chi Minh.

Kesamaan yang mencolok antara Sukarno  dan Mandela adalah, mereka sama-sama Bapak Bangsa, yang dicintai rakyatnya semasa mereka berkuasa. Dan yang tidak bisa kita lupakan adalah, mereka adalah pejuang bagi kemerdekaan bangsanya. Kesamaaan lain dalam kancah International, mereka anti imperialisme, terutama melawan kolonialisme dan diskriminasi atas kulit berwarna. 

Sukarno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901 sementara Mandela lahir 18 Juli 1918 di Mvezo. Kedua pemimpin besar ini adalah keturunan Raja, namun mengalami yang namanya hidup susah, terutama pada saat masa muda saat mereka bermimpi dan berjuang negaranya untuk merdeka. Mereka juga beberapa kali masuk penjara atau dibuang ke pengasingan selama masa perjuangan mereka.

Bagaimana Sukarno mencintai rakyat Afrika, Sukarno membentuk blok baru yang tidak memihak kepada siapapun (Amerika atau Rusia dan Uni Sovyet). Sukarno menghimpun kekuatan dari negara Asia Afrika yang dahulu merupakan negara jajahan dari Eropa dan Amerika. Sukarno mengikutsertakan Afrika karena, gerakan Apertheid sangat kuat disana dan Afrika sendiri adalah negara jajahan dari Britania. 

Bagaimana Mandela mencintai rakyat Indonesia, Mandela sangat menyukai Batik buatan Indonesia dan mempromosikan ke dunia dengan cara memakainya disegala kesempatan. Orang Afrika banyak mengenal Batik dengan ‘Mandela Shirt’. Selain itu, dia tidak melupakan Sukarno (bagian dari Indonesia) yang membakar semangatnya pada saat itu. Saat Mandela berkunjung kembali ke lokasi KAA di Bandung, Mandela bertanya mngapa tidak ada foto Sukarno dalam ruangan tersebut.

Baik Sukarno dan Mandela adalah pejuang bagi negaranya. Dari kedua pemimpin besar ini kita dapat mengambil kesan bahwa mereka sangat mencintai negaranya. Dan kita sebagai generasi penerus dapat meneruskan apa yang sudah mereka bangun.


SUMBER
http://profil.merdeka.com/indonesia/s/soekarno/
http://profil.merdeka.com/mancanegara/n/nelson-rolihlahla-mandela/
http://arnigirsang.blogspot.com/2014/10/soekarno-dan-nelson-mandela.html

Sabtu, 28 Maret 2015

Komunikasi Dalam Kelompok






Teori Organisasi Umum #2

A. Pengertian Komunikasi Dalam Kelompok

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok. 

B. Kelompok yang pernah saya ikuti : 

1. Kelompok Belajar.

  




Kelompok Belajar yang saya ikuti (gambar diatas) beranggotakan :

- Ahmad Rifqi Kurniawan ( Saya sendiri )
- Jodi Edward
- Kiki Rizki
- Rizka Alfian


Kelompok ini banyak saya jalani ketika saya kuliah di Universitas Gunadarma. Banyak tugas mahasiswa yang diberikan oleh dosen harus membentuk kelompok belajar seperti ini, karena dengan membentuk kelompok belajar maka tugas yang diberikan oleh dosen mudah untuk kita selesaikan dengan cepat dan dapat dipresentasikan dengan mudah. Kelompok Belajar juga tidak hanya untuk menyelesaikan tugas dari dosen saja, tetapi bisa belajar bersama untuk menghadapi ujian-ujian dikampus, juga bisa bertukar fikiran tentang pelajaran yang sedang dipelajari, dan banyak lagi hal positif yg bisa dilakukan dalam Kelompok Belajar. 

2. Kelompok Ikatan Alumni SMK CYBER MEDIA Jakarta.

Ikatan Alumni SMK CYBER MEDIA adalah sebuah perkumpulan antara alumni-alumni semua angkatan juga dengan antara semua murid yang masih aktif di SMK CYBER MEDIA Jakarta. Banyak hal-hal positif yang sudah kita lakukan dengan kelompok alumni ini seperti bakti sosial, menyalurkan bantuan, dll. Dan hal positif yang rutin selalu kita lakukan setiap tahun nya adalah Saur On The Road atau sahur dijalan dengan membagikan makanan untuk sahur kepada orang-orang yang membutuhkan dijalan.

berikut adalah dokumentasi foto-foto kita sedang SOTR :

ini kita ketika sedang berkumpul sebelum dan selesai acara

















ini kita ketika sedang membagikan makanan kepada orang yang membutuhkan


















dan ini kita ketika sedang istirahat untuk sahur bersama





















 

C. Kesimpulan

Semakin banyak kita mempunyai atau mengikuti kelompok, maka semakin bertambah juga pengatahuan, ilmu, wawasan, pengalaman dan tentu juga semakin banyak mempunyai teman. #semogabermanfaat


Selasa, 25 November 2014

Penghargaan dan Hukuman dalam Organisasi



Pengertian Penghargaan (Reward)
Penghargaan (Reward) adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang diberikan, baik oleh dan dari perorangan ataupun suatu lembaga yang biasanya diberikan dalam bentuk material atau ucapan. Dalam organisasi ada istilah insentif, yang merupakan suatu penghargaan dalam bentuk material atau non material yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi perusahaan kepada karyawan agar mereka bekerja dengan menjadikan modal motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan atau organisasi.
Bentuk penghargaan (reward) dapat dibagi 2 (dua) jenis yaitu :
1.      Penghargaan Umum
Penghargaan umum dapat diberikan kepada seluruh karyawan yang dinilai secara metode dapat diberikan untuk menilai kinerja karyawan secara objektif.
2.      Penghargaan Khusus
Penghargaan Khusus dapat diberikan kepada karyawan yang dianggap (dinilai) telah berkontribusi secara khusus kepada perusahaan, misalnya : Karyawan yang dianggap berjasa menyelamatkan perusahaan dari kerugian, kebangkrutan, dsb.
Fungsi Penghargaan (Reward)
Ada tiga fungsi penting dari penghargaan yang berperan besar bagi pembentukan tingkah laku yang diharapkan :
1.      Bersifat Universal
2.      Memperkuat motivasi untuk memacu diri agar mencapai prestasi
3.      Memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih

Pengertian Hukuman (Punishment)
Hukuman (punishment) adalah suatu konsekuensi yang tidak menyenangkan terhadap suatu respons perilaku tertentu dengan tujuan untuk memperlemah perilaku tersebut dan mengurangi frekuensi perilaku yang berikutnya. Hanya  sebatas cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang baik  secara umum.
Dalam menjalankan organisasi diperlukan sebuah aturan dan hukum yang berfungsi sebagai alat pengendali agar kinerja pada organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Jika aturan dan hukum dalam suatu organisasi tidak berjalan baik maka akan terjadi konflik kepentingan baik antar individu maupun antar organisasi.
Pada beberapa kondisi tertentu, penggunaan hukuman dapat lebih efektif untuk merubah perilaku pegawai, yaitu dengan mempertimbangkan: Waktu, Intensitas, Jadwal, Klarifikasi, dan Impersonalitas (tidak bersifat pribadi). Untuk mengembangkan suatu program yang menggunakan hukuman secara efektif.
Fungsi Hukuman (Punishment)
Ada tiga fungsi penting dari hukuman yang berperan besar bagi pembentukan tingkah laku yang diharapkan:
1.      Bersifat mendidik.
2.      Membatasi perilaku. Hukuman menghalangi terjadinya pengulangan tingkah laku yang tidak diharapkan.
3.      Memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang tidak diharapkan.

Penerapan Penghargaan (reward) dan Hukuman (punishment) dalam organisasi secara konsekuen dapat membawa pengaruh positif, antara lain:
1.      Mekanisme dan sistem kerja di suatu organisai menjadi lebih baik, karena adanya tolak ukur kinerja yang jelas.
2.      Kinerja individu dalam suatu Organisasi semakin meningkat, karena adanya sistem pengawasan yang obyektif dan tepat sasaran.
3.      Adaya tingkat pencapaian kinerja para individu Organisai.

Pentingnya Reward dan Punishment dalam Organisasi
Pemberlakuan metode Reward And Punishment merupakan hal yang penting untuk membentuk pribadi dari warga organisasi tersebut. Jika Punishment menghasilkan efek jera, maka Reward akan menghasilkan efek sebaliknya yaitu ketauladanan, untuk membuat Reward dan Punishment dapat berjalan denga baik diperlukan nya konsistensi yang dapat menjamin bahwa reward yang diberikan haruslah bersifat konkrit (bermanfaat), dan Punishment yang diberikan bersifat keras dan tidak pandang bulu.
Secara teori, penerapan reward dan punishment secara konsekuen dapat membawa pengaruh positif, antara lain:
1.      Mekanisme dan sistem kerja di Suatu Organisai menjadi lebih baik, karena adanya tolak ukur kinerja yang jelas.
2.      Kinerja individu dalam suatu Organisasi semakin meningkat, karena adanya sistem pengawasan yang obyektif dan tepat sasaran.
3.      Adaya kepastian indikator kinerja yang menjadi ukuran kuantitatif maupun kualitatif tingkat pencapaian kinerja para individu Organisai.
Pada dasarnya keduanya sama-sama dibutuhkan dalam memotivasi seseorang, termasuk dalam memotivasi para pegawai dalam meningkatkan kinerjanya. Keduanya merupakan reaksi dari seorang pimpinan terhadap kinerja dan produktivitas yang telah ditunjukkan oleh bawahannya; hukuman untuk perbuatan jahat dan ganjaran untuk perbuatan baik. Melihat dari fungsinya itu, seolah keduanya berlawanan, tetapi pada hakekatnya sama-sama bertujuan agar seseorang menjadi lebih baik, termasuk dalam memotivasi para pegawai dalam bekerja.

Implikasi Penghargaan dan Hukuman dalam Perusahaan
Implikasi hukuman dan penghargaan pada perusahaan yaitu dalam lingkungan perusahaan aturan yang berlaku pada setiap elemen yang berada dalam suatu perusahaan atau organisasi memiliki tanggung jawab yang sama atas tugasnya masing-masing. Seperti halnya pegawai dan manajer, pegawai bertanggung jawab atas tugasnya sebagai oprasional dalam suatu perusahaan. Dan manajer bertanggung jawab sebagai pengendali operasional, dengan tingkat propesional tertentu yang telah memiliki tugasnya masing-masing, tanpa harus mencampuri tugas dari pegawai sebagai operasional.
Dengan hal itu berdirinya suatu perusahaan tidak lepas dari pemikiran para pendiri perusahaan yang telah mengetahui kekurangan dan kelebihan perusahaannya, pemimpin perusahaan harus bisa memanage pegawainya dengan aturan yang diberlakukan. Karenanya pemimpin perusahaan harus memiliki konsep untuk memberikan penghargaan maupun hukuman kepada anggotanya. Dimana penghargaan tersebut dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada pegawainya dengan sama rata, dan hukuman diberikan dengan maksud untuk memberikan perhatian kepada pegawainya agar bekerja secara aktif dan profesional.
Namun pada prakteknya, para pemimpin perusahaan tidak terlalu mengertikan pegawainya bekerja sesuai waktu dan komposisinya. Kasus seperti inilah yang sekarang sering terjadi dalam lingkungan perusahaan, yang membuat anggota perusahaan tersebut mengambil resiko keluar dari aturan perusahaan tanpa memikirkan hukuman yang akan menimpanya.

KESIMPULAN :
Dengan adanya penghargaan dalam sebuah organisasi bisa membantu para anggotanya untuk lebih semangat dan bermotivasi untuk menjadi lebih baik dalam membentuk sebuah organisasi karena adanya persaingan.
Hukuman dalam sebuah organisasipun tidak kalah pentingnya karena akan ada keteraturan dalam membentuk sebuah organisasi dengan disiplin yang kuat dan tanggung jawab yang tinggi untuk menciptakan kepribadian yang baik pula pada setiap anggota organisasi tersebut.
Daftar Pustaka
Prof. Dr. Sondang P. Siagian, M.P.A.2002 .Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja .Jakarta :Rineka Cipta
Davis, Keith dan John W. Newstrom. 2003. Perilaku dalam Organisasi : Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kinicky, Angelo dan Robert Kreitner. 2005. Perilaku Organisasi: buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Sabtu, 25 Oktober 2014

KONFLIK ORGANISASI



       I.            Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih, dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik yang dapat terkontrol akan menghasilkan integrasi yang baik, namun sebaliknya integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan suatu konflik.
Konflik menurut Robbin
konflik organisasi menurut Robbins (1996) adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh terhadap pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.

Pandangan ini dibagi menjadi 3 bagian menurut Robbin yaitu :

1.      Pandangan tradisional
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif, merugikan, dan harus dihindari. Konflik ini suatu hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan diantara orang-orang dan kegagalan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi para karyawan tersebut.

2.      Pandangan kepada hubungan manusia.
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai sesuatu peristiwa yang wajar terjadi didalam suatu kelompok atau organisasi. Konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari karena didalam kelompok atau organisasi pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat.
3.      Pandangan interaksionis.
Pandangan ini menyatakan bahwa mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya suatu konflik. Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai dan serasi cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif dan tidak inovatif. Oleh karena itu, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan sehingga tiap anggota di dalam kelompok tersebut tetap semangat dan kreatif.

    II.            Jenis – jenis Konflik
1.      Konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang (person-role conflict)
2.      Konflik antar peranan (inter-role conflict)
3.      Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intesender conflict)
4.      Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang bertentangan (intrasender conflict)

Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi, yaitu meliputi :

1.      Konflik dalam diri individu
Terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya. Bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.

2.      Konflik antar individu dalam organisasi yang sama
Hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan–perbedaan kepribadian.Konflik ini berasal dari adanya konflik antar peranan ( seperti antara manajer dan bawahan ).

3.      Konflik antar individu dan kelompok
Berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh, seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma – norma kelompok.



4.      Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
Terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok atau antar organisasi.

5.      Konflik antar organisasi
Timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga–harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien.

Sumber terjadi nya konflik :
1.      Gaya-gaya individual.
2.      Kemandirian organisasional.
3.      Perbedaan nilai-nilai atau persepsi.
4.      Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan,
5.      Kebutuhan untuk membagi sumber daya yang terbatas.
6.      Perbedaan pola interaksi yang satu dengan yang lainnya.

Hasil atau Akibat dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :

1.      meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
2.      keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
3.      perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
4.      kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
5.      dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.

 III.            Strategi untuk penyelesaian konflik

1. Introspeksi diri

2. Mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat

3. Identifikasi sumber konflik



Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan konflik :

1.      Berkompetisi
Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di atas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi menang – kalah (win-lose solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.

2.      Menghindari konflik
Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah menunda konflik yang terjadi. Situasi menang kalah terjadi lagi disini. Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali, ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut.

3.      Akomodasi
Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut.

Pertimbangan antara kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi hal yang utama di sini yaitu :

4.      Kompromi
Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama. Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution).

5.      Berkolaborasi
Menciptakan situasi menang-menang dengan saling bekerja sama. Pilihan tindakan ada pada diri kita sendiri dengan konsekuensi dari masing-masing tindakan. Jika terjadi konflik pada lingkungan kerja, kepentingan dan hubungan antar pribadi menjadai hal yang harus kita pertimbangkan.

ANALISA

Merupakan suatu hal yang wajar apabila ada konflik yang terjadi dalam organisasi. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya konflik di dalam suatu organisasi yang berdiri. Faktor – faktor tersebut yang haruslah dihindari dari masing – masing individu maupun kelompok yang tergabung dalam organisasi tersebut. Masalah konflik tersebut tidak seharusnya menjadi pusat pemikiran yang utama, akan tetapi yang seharusnya menjadi pemikiran utama yaitu cara penyelesaian konflik itu sendiri yang juga dapat diselesaikan dalam berbagai macam cara.

Daftar Pustaka

Miftah Thoha. Kepemimpinan dalam Manajemen. PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993.
Munandar AS. Manajemen Konflik dalam Organisasi , Pengendalian Konflik dalam Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta, 1987